Wednesday, October 20, 2010

Peluang Kerja seorang Industrial Engineer

Seorang insinyur teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat pengembangan karirnya. Insinyur teknik industri terlibat dalam pengorganisasian, desain tempat kerja dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik. Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit, toko retail, perbankan, dan lain-lain. Dalam buku sumber, profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi berikut:
Work Design and Measurement
Teknik mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan. Dengan begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka panjang). Di bidang ini juga digunakan Predetermined Time Systems.
Plant Location and layout
Kemampuan tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulkan, melakukan kompilasi, dan mengevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi terbaik untuk pabrik.
Engineering Economy
Kemampuan mengimplementasikan sisi ekonomi dalam engineering. Sesuai yang diajarkan oleh Henry Towne.
Production Planning and Inventory Control
Kemampuan mengeset level keseluruhan output manufaktur untuk mendapatkan rating produksi yang bisa meraih target perusahaan dan menjaga production force tetap stabil.
Statistical Quality Control
Kemampuan mendata output kerja secara statistik.
Linear Programming
Kemampuan menyederhanakan langkah kerja dan juga menyusun sistem kerja yang linear sehingga mempermudah produksi.
Operations Research
Kemampuan untuk survei dan riset mengenai sistem operasi yang baik dan efisien.
Dengan keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industri di antaranya:
Konsultan
Seorang sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sitem kerja sebuah perusahaan dan mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. 6 fungsi utama dari seorang konsultan, yaitu: mengembangkan dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan atau industri; memberikan saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam suatu perusahaan; menganalisa permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan; sebagai katalisator, dengan mengembangkan sistem manajerial; mengadakan pelatihan dan pembelajaran; menginovasikan, memadukan, dan menerjemahkan teknologi, program, dan pemecahan masalah.
Supervisor
Bidang ini mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik. Supervisor membutuhkan pengetahuan tentang ergonomi kerja, statistik dan ilmu teknik industri lainnya.
Manajer
Sejak ditemukannya “scientific management” oleh Taylor dan “administrative and behaviour management”, sarjana teknik industri memiliki kompetensi untuk mengatur dan mengoptimasi kerja organisasi.



Profil Lulusan Teknik Industri
Profil dan Kompetensi Sarjana Teknik Industri :
Mampu mengidentifikasi, menformulasikan, dan memecahkan masalah-masalah sistem integral menggunakan alat-alat pokok analitikal, komputasional, dan/atau eksperimantal.
Mempunyai wawasan luas sehingga dapat memahami dampak penerapan keilmuan Teknik Industri terhadap konteks global/sosial.
Mampu berkomunikasi secara efektif
Mampu bekerja sama dalam kelompok yang bersifat multi disiplin, baik dalam peran sebagai pemimpin maupun anggota kelompok.
Mampu menerapkan teknik dan alat analisis baru yang diperlukan dalam menjalankan praktik profesi ke-teknik-industrian-nya.
Memahami dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika.
Basic Knowledge and Tool
Basic Knowledge :
Mathematics
Physical Phenomena
Engineering Sciences
Social Sciences
Tool :
Industrial Engineering Method
Systemic and Integrated
Process :
Design


KELOMPOK KEAHLIAN
Rekayasa Sistem Manufaktur
Perancangan (Design) mampu merancang sistem manufaktur dimulai dari penjabaran kebutuhan pasar menjadi parameter design dan rancangan produk serta sistem manufakturnya.
Perekayasaan (Engineering) memahami rekayasa transformasi produksi khususnya yang terkait dengan interajsi man, machine dan material.
Fabrikasi (Manufacturing) mampu menangani proses pembuatan produk serta menguasai metode pengoperasian pabrik dan fungsi manajemen yang terkait serta perbaikannya (improvement).
Wawasan usaha (Business Insight) mampu mengidentifikasikan kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakan kelayaka usahanya.
Rekayasa Manajemen Industri
Perancangan (Design) mampu merancang sistem manajemen yang sesuai dengan karakteristik sistem manufakturnya.
Pengoperasian (Operation) memahami dan mampu menangani proses manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), mampu untuk memimpin, memotivasi serta bekerja sama dengan berbagai unsur yang terkait (Leadership).
Perbaikan (Improvement) mampu mengenali masalah dan melakukan perbaikan
Wawasan Usaha (Business Insight) mampu mengidentifikasikan kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakan kelayakan usahanya serta merealisasikannya.

No comments:

Post a Comment