Adam Smith
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap bagaimana berproduksi secara efisien (production economics) adalah Adam Smith. Dengan bukunya The Wealth of Nation (1776) ia mempelopori spesialisasi pekerja. Dia melakukan perubahan besar dimana seorang pekerja dapat menghasilkan 1000 pin per hari, setelah digunakan spesialisasi pekerja 10 pekerja dapat menghasilkan 48.000 pin per hari dengan membuat 4 kelompok kerja. Menurut Adam Smith ada 3 keuntungan yang diperoleh dari adanya spesialisasi pekerja, yaitu : (i) bertambahnya kecakapan atau keterampilan seseorang, jika orang tersebut mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang. (ii) Hemat waktu, yang biasanya hilang karena sering bergantinya pekerjaan, dari mengerjakan sesuatu berpindah mengerjakan yang lain. (iii) Ditemukannya mesin-mesin atau alat – alat terspesialisir.
Dengan mengkombinasikan ketiga keuntungan tersebut, maka hal ini akan memberikan efisiensi dalam suatu perusahaan yang mengadakan devision of labor karena ongkos/ biaya rendah dan jumlah produksi meningkat.
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap bagaimana berproduksi secara efisien (production economics) adalah Adam Smith. Dengan bukunya The Wealth of Nation (1776) ia mempelopori spesialisasi pekerja. Dia melakukan perubahan besar dimana seorang pekerja dapat menghasilkan 1000 pin per hari, setelah digunakan spesialisasi pekerja 10 pekerja dapat menghasilkan 48.000 pin per hari dengan membuat 4 kelompok kerja. Menurut Adam Smith ada 3 keuntungan yang diperoleh dari adanya spesialisasi pekerja, yaitu : (i) bertambahnya kecakapan atau keterampilan seseorang, jika orang tersebut mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang. (ii) Hemat waktu, yang biasanya hilang karena sering bergantinya pekerjaan, dari mengerjakan sesuatu berpindah mengerjakan yang lain. (iii) Ditemukannya mesin-mesin atau alat – alat terspesialisir.
Dengan mengkombinasikan ketiga keuntungan tersebut, maka hal ini akan memberikan efisiensi dalam suatu perusahaan yang mengadakan devision of labor karena ongkos/ biaya rendah dan jumlah produksi meningkat.
Charles Babbage (1832)
Seorang ahli matematik dan ilmuwan yang menyelidiki proses produksi lebih mendalam lagi. Setelah melalui penyelidikan yang mendalam, dia berpendapat bahwa pada proses produksi barang-barang terdapat keadaan yang tidak ekonomis, dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia. Bukunya yang berjudul On The Economy of Machinery and Mfg (1852) mengemukakan persoalan bagaimana kita menggunakan mesin-mesin dan mengorganisir orang-orang untuk memproduksi barang-barang dengan efisien dan efektif produsen menggunakan “Scientific Methods“ (Mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga produksi meningkat dan biaya rendah). Selain memperkuat pendapat Adam Smith (Devision of Labor menguntungkan), Charles Babbage juga memperkenalkan Limiting Skill sebagai dasar untuk pembayaran upah.
Hal ini menunjukkan bahwa skills dan waktu yang diperlukan untuk setiap pekerja harus ditentukan atas dasar penyelidikan yang rasional (Skill and Time Studies ). Dalam hal ini Charles Babbage melakukan penyelidikan atas time studies terhadap pembuatan peniti yaitu menyelidiki berapa waktu yang dibutuhkan untuk proses produksinya “Time Studies”. Pada dasarnya Charles Babbage telah memperbaiki idea divison of labornya Adam Smith dan mengajukan persoalan apa yang dinamakan “ fair day’s wage, for a fair day’s work” (Upah yang layak untuk pekerjaannya satu hari).
Ferdinant Willem Taylor
Ia bekerja di pabrik Baja AS tahun 1881 sebagai pengawas dan melihat pekerja tidak bekerja sebagaimana mestinya. Karena pengaturan jam kerja yang tidak baik. Menugaskan 2 pekerja : untuk mengukur seberapa besar tenaga seorang pekerja harus dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat memberi hasil maksimal, bukan mengukur kekuatan maksimal. Bekerja sekuat-kuatnya dengan hasil banyak tetapi melelahkan dan tidak tahan lama. Bekerja dengan tenaga sedikit - tahan lama tetapi hasil sedikit. Diantara keduanya, hasil kerja sangat dipengaruhi oleh :
- lamanya waktu bekerja.
- lamanya waktu istirahat.
- frekwensi istirahat.
Jadi bekerja 6 jam dan istirahat 1 jam berbeda hasil yang dicapainya dengan bekerja 5 jam dan istirahat 1 jam atau 2 jam. Begitu pula akan lain hasilnya bila bekerja dengan istirahat dua kali setengah jam. Sehubungan dengan penerapan hasil penemuannya ini, Taylor melakukan pengukuran - pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti (Stop Watch). Sejak itulah pengukuran waktu secara teliti dan ilmiah mulai dilakukan. Dari pengukuran waktu jam henti inilah berkembang cara – cara lain seperti Data Waktu Baku, Data Waktu Gerakan, dan juga Sampling Pekerjaan. Salah satu percbaan Taylor yang terkenal adalah percobaan menyekop dan mengangkat bijih – bijih besi. Dua pekerja menyekop dari sekop yang terkecil sampai yang terbesar, ternyata sekop ukuran 21,5 lb yang banyak menghasilkan. Artinya sekop – sekop yang berukuran lebih kecil atau lebih besar dari 21,5 lb tidak menghasilkan pemindahan sebanyak itu.
Secara umum dapat dikatakan jika bagi pekerjaan sejenis itu dibuatkan grafik yang menunjukkan hubungan antara beban hasil kerja total maka akan terlihat gambar berikut :
Hasil temuan Taylor : (i) Pemikiran dan usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah secara ilmiah (The Scientific Management). (ii) Mengembangkan bentuk organisasi fungsional. (iii) Rumus umur menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur pahat pahat Taylor.
Ia bekerja di pabrik Baja AS tahun 1881 sebagai pengawas dan melihat pekerja tidak bekerja sebagaimana mestinya. Karena pengaturan jam kerja yang tidak baik. Menugaskan 2 pekerja : untuk mengukur seberapa besar tenaga seorang pekerja harus dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat memberi hasil maksimal, bukan mengukur kekuatan maksimal. Bekerja sekuat-kuatnya dengan hasil banyak tetapi melelahkan dan tidak tahan lama. Bekerja dengan tenaga sedikit - tahan lama tetapi hasil sedikit. Diantara keduanya, hasil kerja sangat dipengaruhi oleh :
- lamanya waktu bekerja.
- lamanya waktu istirahat.
- frekwensi istirahat.
Jadi bekerja 6 jam dan istirahat 1 jam berbeda hasil yang dicapainya dengan bekerja 5 jam dan istirahat 1 jam atau 2 jam. Begitu pula akan lain hasilnya bila bekerja dengan istirahat dua kali setengah jam. Sehubungan dengan penerapan hasil penemuannya ini, Taylor melakukan pengukuran - pengukuran waktu dengan menggunakan jam henti (Stop Watch). Sejak itulah pengukuran waktu secara teliti dan ilmiah mulai dilakukan. Dari pengukuran waktu jam henti inilah berkembang cara – cara lain seperti Data Waktu Baku, Data Waktu Gerakan, dan juga Sampling Pekerjaan. Salah satu percbaan Taylor yang terkenal adalah percobaan menyekop dan mengangkat bijih – bijih besi. Dua pekerja menyekop dari sekop yang terkecil sampai yang terbesar, ternyata sekop ukuran 21,5 lb yang banyak menghasilkan. Artinya sekop – sekop yang berukuran lebih kecil atau lebih besar dari 21,5 lb tidak menghasilkan pemindahan sebanyak itu.
Secara umum dapat dikatakan jika bagi pekerjaan sejenis itu dibuatkan grafik yang menunjukkan hubungan antara beban hasil kerja total maka akan terlihat gambar berikut :
Hasil temuan Taylor : (i) Pemikiran dan usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah secara ilmiah (The Scientific Management). (ii) Mengembangkan bentuk organisasi fungsional. (iii) Rumus umur menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi umur pahat pahat Taylor.
F. B. Gilbreth
Pada mulanya merupakan seorang Kontraktor bangunan di AS : “Melihat adanya ketidakefisienan gerakan-gerakan kerja menyusun batu bata”. Dibantu Lilian, istrinya seorang Psikolog, Gilberth melakukan penelitian-penelitian. Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja diamati dan diteliti antara lain dengan menggunakan kamera-kamera film untuk merekamnya dan kemudian mempelajari hasilnya dengan kecepatan putar yang sangat lambat. Dari penelitian – penelitian itu akhirnya Gilberth mendapatkan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Prosedur itu adalah membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi :
- Menjangkau [Reach = Re]
- Memegang [Grasp = G]
- Mengangkut [Move = M]
Elemen gerakan yang dikembangkan Gilberth berjumlah 17 buah Gerakan Therblig.
Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk : Mendapatkan suatu sistem kerja yang terancang baik sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya kelelahan (Fatique).
Pada mulanya merupakan seorang Kontraktor bangunan di AS : “Melihat adanya ketidakefisienan gerakan-gerakan kerja menyusun batu bata”. Dibantu Lilian, istrinya seorang Psikolog, Gilberth melakukan penelitian-penelitian. Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja diamati dan diteliti antara lain dengan menggunakan kamera-kamera film untuk merekamnya dan kemudian mempelajari hasilnya dengan kecepatan putar yang sangat lambat. Dari penelitian – penelitian itu akhirnya Gilberth mendapatkan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Prosedur itu adalah membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi :
- Menjangkau [Reach = Re]
- Memegang [Grasp = G]
- Mengangkut [Move = M]
Elemen gerakan yang dikembangkan Gilberth berjumlah 17 buah Gerakan Therblig.
Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk : Mendapatkan suatu sistem kerja yang terancang baik sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya kelelahan (Fatique).
wow
ReplyDelete