Sunday, October 2, 2011

Konsep tentang Dunia menurut Agama Katolik


Pada masa lampau dunia sering kali dipandang negatif sebagai dunia berdosa sehinga terdapat gagasan bahwa dunia tidak berharga, berbahaya, jahat, dan tidak termasuk dalam lingkup keselamatan manusia, bahkan merupakan halangan dan rintangan bagi manusia untuk mencapai keselamatannya. Pandangan demikian mungkin didasari oleh penafsiran secara dangkal terhadap teks Kitab Suci, misalnya:
·         “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia ini, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1Yoh 2:15-16).
·         “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat” (1Yoh 5:19).
·         “Janganlah menjadi serupa dengan dunia” (Rm 12:2).
Dalam Injil ataupun daam surat-surat juga ditekankan bahwa dunia berdosa, dunia yang bermusuhan dengan Allah telah dikalahkan oleh Yesus (Yoh 16:33). Berkat salib Kristus, seorang Kristen hidup dalam dunia yang baru. Dunia yang terletak dalam genggaman si jahat telah dikalahkan oleh Kristus seperti dikatakan Paulus: “Karena salib Kristus, bagiku dunia disalibkan dan aku pun disalibkan bagi dunia” (Gal 6:14).
Konsili Vatikan II mengajak kita untuk melihat dunia secara lebih positif.
Dunia dilihat sebagai seluruh keluarga manusia dengan segala hal yang ada di sekelilingnya. Dunia menjadi pentas berlangsungnya sejarah umat manusia. Dunia ditandai oleh usaha-usaha manusia, dengan segala kekalahan dan kemenangannya. Dunia diciptakan dan dipelihara oleh cinta kasih Tuhan Pencipta. Dunia yang pernah jatuh menjadi budak dosa, kini telah dimerdekakan oleh Kristus yang telah disalibkan dan bangkit pula, untuk menghancurkan kekuatan setan agar dunia dapat disusun kembali sesuai dengan rencana Allah dan dapat mencapai kesempurnaan (G.S. 2).

No comments:

Post a Comment